TINGKAH LAKU
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Revi Hardiansyah
(F1C014012)
Indah Okta
Lestari (F1C014002)
M. Fhadony Hamam
(F1C014024)
PROGRAM
STUDI FISIKA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
1.
Mengenal 3 macam gerak tropis pada
tumbuhan.
2.
Mengenal 3 bentuk reaksi/perilaku
hewan terhadap berbagai rangsangan.
3.
Mengenal reaksi hewan yang bersifat
phototaksis, positif dan negative.
1.2 LANDASAN
TEORI
Tingkah laku adalah suatu reaksi
yang mengikut sertakan lebih dari reaksi satu sel (kecuali jika individu
tersebut terdiri dari satu sel) lebih dari satu organ, bahkan lebih dari
satu sistem organ. Contoh :
“ cahaya
di arahkan kesisi tumbuhan, tumbuhan itu akan memutar daunnya dan diarahkan ke
arah cahaya tersebut. ”
Perilaku adalah tindakan / aksi yang
mengubah hubungan antara organisme dan lingkungannya. Perilaku dapat terjadi
sebagai akibat suatu stimulus dari luar dan daristimulus dari dalam.
A. Tingkah Laku Tumbuhan
Salah satu aktifitas biologis dari
tumbuhan adalah tanggap terhadap rangsang, misalnya gerak. Gerak tumbuhan
antara lain adalah bengkoknya dahan dan akar, melipatnya daun, dan perpindahan
tanaman tingkat rendah.
Gerak secara
garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Gerak Endonom
Gerak endonom ini merupakan gerak tumbuhan yang tidak disebabkan
rangasangan dari luar. Diduga gerak yang terjadi disebabkan oleh rangsangan
yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Contohnya gerak yang terjadi pada sitoplasma
sel Hydrilla dan bawang merah.
2. Gerak Etionom
Gerak etionom merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan
oleh adanya rangsangan dari luar. Berdasarkan hubungan antara arah respon gerakan dengan asal rangsangan,
gerak etionom dapat dibedakan menjadi gerak taksis, tropis, dan nasti.
a. Gerak Taksis
Taksis adalah
gerak seluruh tubuh atau bagian dari tubuh tumbuhan yang berpindah tempat dan
arah perpindahannya dipengaruhi rangsangan. Gerakan yang arahnya mendekati
sumber rangsangan disebut sebagai taksis positif dan yang menjauhi sumber
rangsangan disebut taksis negatif.
b. Gerak Tropis
Tropisme adalah
gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi arah datangnya rangsangan.
Tropis berasal dari bahasa Yunani, yaitu trope, yang berarti
membelok. Bagian yang bergerak itu misalnya cabang, daun, kuncup bunga
atau sulur. Gerak tropisme dapat dibedakan menjadi tropis positif apabila gerak itu menuju sumber rangsang dan
tropis negatif apabila gerak itu menjauhi sumber rangsang. Berdasarkan dari
macam sumber rangsangannya, tropis dapat dibedakan lagi menjadi fototropisme,
geotropisme, dan hydrotropisme.
·
Fototropisme adalah gerak tropis yang disebabkan oleh rangsangan berupa
cahaya matahari. Fototropisme disebut juga heliotropisme. Gerak bagian tumbuhan
yang menuju kearah cahaya disebut fototropisme positif. Misalnya gerak ujung
batang tumbuhan yang membelok kearah datangnya cahaya. Fototropisme merupakan
adaptasi tumbuhan untuk mengarahkan tajuknya ke arah cahaya matahari yang
sangat penting untuk berlangsungnya proses fotosintesis.
·
Geotropisme yaitu akar selalu tumbuh ke arah bawah
akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak yang disebabkan
rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme (geo = bumi). Geotropisme disebut juga gravitropisme.
Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan
arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut
geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat
bumi disebut geotropisme negatif.
·
Hydrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan
karena rangsangan air (hidro = air). Jika gerakan itu mendekati air
maka disebut hidrotropisme positif. Misalnya, akar tanaman tumbuh bergerak menuju tempat yang banyak airnya
ditanah. Jika tanaman tumbuh menjauhi air disebut hidrotropisme negatif. Misal,
gerak pucuk batang tumbuhan yang tumbuh keatas air.
c. Gerak Nasti
Nasti adalah gerak tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Gerak nasty dipengaruhi
oleh rangsangan namun arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datingnya rangsangan.
Kata nasty berasal dari bahasa Yunani,
yaitu nastos yang berarti dipaksa mendekat. Oleh karena itu, arah gerak
dari bagian tubuh tumbuhan yang melakukan gerak nasty ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri.
B.
Tingkah Laku
Hewan
Hewan sebagai komponen biotic
dari ekosistem mempunyai karakteristik yang khas. Struktur tubuh yang sangat
lentur khususnya pada hewan invertebrate memungkinkan hewan ini memiliki
kemampuan mobilitas yang cukup tinggi. Dengan daya mobilitas yang tinggi, hewan
tersebut dapat bergerak bebas sesuai dengan kemampuan dan nalurinya, apakah
untuk mencari makan, menghindari dari predator, menjauhi keadaan lingkungan yang
kurang menguntungkan, mencari pasangan untuk kawin dan lain sebagainya.
Taksis dapat diartikan sebagai
pergerakan suatu organisme sebagai respon terhadap adanya stimulus eksternal yang
mengenainya secara langsung. Pergerakan organism ini dapat berlangsung ke arah
stimulus (respon positif); berupa respon menjauhi arah stimulus (respon
negative) maupun bergerak kea rah tertentu dengan sudut tertentu dari stimulus
(Kikkawa, 1971; Gundevia, 1996). Sementara Michael (1985) mengemukakan bahwa
taksis merupakan arah dari orientasi-orientasi dan gerakan-gerakan (positif dan
negative) sesuai dengan rangsangan-rangsangan alam. Kikkawa (1971) menyebutkan
bahwa perubahan orientasi tubuh suatu organism sebagai reaksi terhadap stimulus
dan mempeertahankan posisinya sebelum melakukan pergerakan disebut respon
taksis.
Dengan demikian bias dikatakan
bahwa perilaaku taksis selaalu di dahului oleh suatu bentuk respon taksis dan
dilanjutkan dengan suatu pergerakan menuju atau menjauhi atau ke arah tertentu
dari stimulus yang diterima oleh suatu organism.Berdasarkan jenis dari stimulus
yang diterima oleh suatu organism daapat dibedakan menjadi:
a.
Foto taksis adalah
jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa cahaya.
b.
Kemotaksis adalah
jenis taksis yang disebabkan oleh stimulus berupa zat kimia.
c.
Aerotakssis adalaah
jenis taksis yang disebabkan oleh aadanya stimulus berupa kadar O2 di udara.
d.
Geotaksis adalah
jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa gaya gravitasi bumi.
e.
Rhoeotaksis adalah
jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa daya tahan
f.
Thermotaaksis
adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa panas.
g.
Tigmotaksis adalah
jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa sentuhan.
h.
Galvanotaksis
adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa listrik.
Sedangkan
berdasarkan arahnya (arah respon) taksisdapat
dibedakan menjadi :
a. Taksis positif apabila respon arahnya mendekati
rangsang/stimuli.
b.
Taksis negative
apabila respon arahnya menjauhi rangsang/stimuli.
C.
BAB II
METODELOGI
PERCOBAAN
2.1 WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum biologi umum tentang tingkah laku tumbuhan dan hewan dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 29 Oktober 2014. Pada pukul 08.00 WIB sampai
dengan selesai dan bertempat di Laboratorium Biologi Fakultas MIPA, Universitas Bengkulu.
2.2 ALAT DAN BAHAN
a. Gelas plastik
b. Tanah yang kering
c. Cacing tanah
d. Kacang hijau
e. Kotak ukuran 20 x 20 cm2
f. Gelas petri
g. Air
h. Tepung sagu
i.
Kertas
karbon
j.
Pisau
2.3 LANGKAH KERJA
A.
Gerak pada Tumbuhan
1.
Fototropisme
a. Rendam biji kacang hijau kurang
lebih 15 biji,
b. Isi gelas plastik dengan tanah,
c. Lubangi kotak pada salah satu sisi,
d. Basahi tanah,
e. Tanam 6 biji kacang hijau
f. Simpan gelas tersebut pada kotak dan
amati pada hari ke-3, 4 dan 5.
2.
Geotropisme
a.
rendam biji kacang hijau kurang lebih 15 biji,
b.
isi gelas plastic dengan tanah lembab,
c.
tanam 6 biji kacang hijau,
d.
setelah hari ke-2 miringkan gelas tersebut dengan
kemiringan ±45 derajat, amati pada hari ke-2,3 dan 4.
3. Hdyrotropisme
a.
Isi gelas dengan tanah basah pada ½ sisi, kemudian setengah
sisinya diisi tanah kering (untuk lebih mudahnya, sementara diberi pembatas
kertas).
b.
Tanam biji kacang hijau ± 6 biji pada sekeliling
permukaan tanah.
c.
Simpan dan amati setelah hari ke-2, 3 dan 4.
B. Gerak pada Hewan
a.
Sediakan cawan petri dan kertas karbon, berbentuk ½
lingkaran.
b.
Tutuplah cawan petri dengan kertas karbon hingga ½
bagian menjadi gelap.
c.
Masukkan seekor cacing tanah pada bagian cawan yang
terkena cahaya.
d.
Amati bagaimana gerakan cacing tersebut.
e.
Setelah cacing sampai pada bagian/tempat yang gelap,
angkatlah cacing tersebut, kemudian taburi bekas /jejak cacing tersebut dengan
sagu. Balikkan cawan petri tersebut sehingga tampak adanya tepung yang menempel
pada petri (sebagai gambaran/jiplakan jejak gerakan cacing).
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
3.1
HASIL PENGAMATAN
A. Gerak
Pada Tumbuhan
Hari Ke-
|
Fototropisme
|
Geotropisme
|
Hydrotropisme
|
2
|
Pada hari kedua pergerakan perkecambahan pada
fototropisme mulai terlihat yaitu dengan tumbuhnya kacang dengan
batang dan daun berwarna putih serta membengkok ke arah cahaya.
|
Pada hari kedua kecambah
mulai tumbuh, daun mulai nampak berwarna
hijau, akarnya belum panjang. Lalu posisi pot dimiringkan.
|
Pada hari kedua kecambah belum tumbuh
|
3
|
Pada hari ketiga batang semakin
panjang, dan berwarna putih arah pertumbuhan batang menuju lubang cahaya.
|
Pada hari ketiga, akar mulai
memanjang namun akarnya memanjang menuju kepusat bumi.
|
Pada hari ketiga kecambah belum tumbuh.
|
5
|
Pada hari kelima tanaman
semakin panjang dan ada salah satu tanaman yang keluar melalui lubang cahaya
yang ada daun tanaman yang keluar berwana hijau sedangkan yang tidak keluar
berwarna putih
|
Pada hari kelima akar tanaman semakin panjang dan
mengarah ke pusat bumi
|
Pada hari kelima kecambah belum tumbuh
|
B. Gerak Pada Hewan
Saat cacing dimasukkan pada cawan
petri yang 1/2nya di tutupi kertas karbon, cacing bergerak kearah cawan petri
yang tertutup karon selama 15 sekon.
3.2 PEMBAHASAN
A.
Gerak
Pada Tumuhan
Pada percobaan
fototropisme yang kami lakukan selama lima hari, kami mengetahui bahwa pengaruh sinar matahari pada pergerakan
tumbuhan kacang hijau sangatlah berpengaruh karena kacang hijau selalu tumbuh
mengarah keluar dari lubang kotak menuju kearah datangnya sinar matahari. Oleh
sebab itu, cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup di dunia. Bagi manusia dan hewan cahaya matahari adalah penerang
dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari
sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada
tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan
ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Pada percobaan kedua pergerakan geotropisme yang kami
lakukan selama
lima hari pada kacang hijau terjadi pergerakan akar yang selalu tumbuh ke arah bawah ketika aqua cup dimiringkan, gerak akar tersebut disebabkan karena adanya rangsangan gaya tarik bumi dan arah akarbergerak menuju arah datangnya rangsangan.
Sedangkan pada percobaan ketiga pergerakan hydrotropisme
yang telah kami lakukan selama lima hari tidak
terjadi pertumuhan kecamahan. Hal ini disebabkan kecambah kekurangan air untuk
tumbuh.
Dari semua percobaan tersebut dapat kita ketahui bahwa
banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pada tumbuhan
diantaranya yaitu, cahaya matahari, suhu atau temperatur, air, gravitasi bumi
dan lain sebagainya.
B. Gerak
Pada Hewan
Pada percobaan gerak pada hewan di
dapatkan cacing bergerak pada sisi cawan petri yang tertutupi kertas karon
selama 15 detik. Pergerakan tersebut akibat adanya pengaruh cahaya. Karena
cacing peka terhadap rangsang cahaya.
BAB IV
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
Pergerakan Tanaman terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau iritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan baik itu mendekati atau menjauhi arah rangsangan. Pergerakan dipengaruhi oleh faktor rangsangan luar seperti cahaya, sentuhan dan gravitasi bumi serta dalam bagian tumbuhan sendiri seperti pergerakan sitoplasma sel. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh panjang gelombang, durasi, intensitas, dan arah datangnya sinar cahaya. Secara fisiologis, cahaya mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung bagi tubuh tanaman. Pengaruhnya pada metabolisme secara langsung melalui fotosintesis, sedangkan pengaruh tidak langsungnya melalui pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang merupakan respon metabolik dan lebih kompleks.
Cahaya mempengaruhi pergerakan hewan pergerakan hewan
yang dipengaruhi cahaya disebut foto taksis.
4.2
SARAN
Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan
kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan
yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik
dan valid.
Saat
melihat pergerakan pada cacing hendaknya dengan seksama.
DAFTAR
PUSTAKA
Adam,
Robinsie W. 1992. Adaptasi
Tumbuhan. Jakarta: Andi Publisher
Bambang, Tursih.2002.Gerak Tumbuhan. Jakarta: PT Gramedia.
Ronie Damriu, Quriha.
1999. FISIOLOGI TUMBUHAN. Yogyakarta: Gadjah Mada
UniversityPress.
No comments:
Post a Comment