Thursday, April 23, 2015

LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI TINGKAH LAKU



LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI
TINGKAH LAKU







Disusun Oleh :
Kelompok 2
Revi Hardiansyah (F1C014012)
Indah Okta Lestari (F1C014002)
M. Fhadony Hamam (F1C014024)







PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2014


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN
1.      Mengenal 3 macam gerak tropis pada tumbuhan.
2.      Mengenal 3 bentuk reaksi/perilaku hewan terhadap berbagai rangsangan.
3.      Mengenal reaksi hewan yang bersifat phototaksis, positif dan negative.
1.2 LANDASAN TEORI

Tingkah laku adalah suatu reaksi yang mengikut sertakan lebih dari reaksi satu sel (kecuali jika individu tersebut terdiri  dari satu sel) lebih dari satu organ, bahkan lebih dari satu sistem organ. Contoh : “ cahaya di arahkan kesisi tumbuhan, tumbuhan itu akan memutar daunnya dan diarahkan ke arah cahaya tersebut. ”
Perilaku adalah tindakan / aksi yang mengubah hubungan antara organisme dan lingkungannya. Perilaku dapat terjadi sebagai akibat suatu stimulus dari luar dan daristimulus dari dalam.

A.    Tingkah Laku Tumbuhan
Salah satu aktifitas biologis dari tumbuhan adalah tanggap terhadap rangsang, misalnya gerak. Gerak tumbuhan antara lain adalah bengkoknya dahan dan akar, melipatnya daun, dan perpindahan tanaman tingkat rendah.
Gerak secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :

1.      Gerak Endonom
Gerak endonom ini merupakan gerak tumbuhan yang tidak disebabkan rangasangan dari luar. Diduga gerak yang terjadi disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Contohnya  gerak yang terjadi pada sitoplasma sel Hydrilla dan bawang merah.

2.      Gerak Etionom
Gerak etionom merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar. Berdasarkan hubungan antara  arah respon gerakan dengan asal rangsangan, gerak etionom dapat dibedakan menjadi gerak taksis, tropis, dan nasti.

a.      Gerak Taksis
Taksis adalah gerak seluruh tubuh atau bagian dari tubuh tumbuhan yang berpindah tempat dan arah perpindahannya dipengaruhi rangsangan. Gerakan yang arahnya mendekati sumber rangsangan disebut sebagai taksis positif dan yang menjauhi sumber rangsangan disebut taksis negatif.

b.      Gerak Tropis
Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi arah datangnya rangsangan. Tropis berasal dari bahasa Yunani, yaitu trope, yang berarti membelok. Bagian yang bergerak itu misalnya cabang, daun, kuncup bunga atau sulur. Gerak tropisme dapat dibedakan menjadi tropis positif  apabila gerak itu menuju sumber rangsang dan tropis negatif apabila gerak itu menjauhi sumber rangsang. Berdasarkan dari macam sumber rangsangannya, tropis dapat dibedakan lagi menjadi fototropisme, geotropisme, dan hydrotropisme.
·          Fototropisme adalah gerak tropis yang disebabkan oleh rangsangan berupa cahaya matahari. Fototropisme disebut juga heliotropisme. Gerak bagian tumbuhan yang menuju kearah cahaya disebut fototropisme positif. Misalnya gerak ujung batang tumbuhan yang membelok kearah datangnya cahaya. Fototropisme merupakan adaptasi tumbuhan untuk mengarahkan tajuknya ke arah cahaya matahari yang sangat penting untuk berlangsungnya proses fotosintesis.
·          Geotropisme yaitu akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme (geo = bumi). Geotropisme disebut juga gravitropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif.
·          Hydrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan air (hidro = air). Jika gerakan itu mendekati air maka disebut hidrotropisme positif. Misalnya, akar tanaman tumbuh bergerak menuju tempat yang banyak airnya ditanah. Jika tanaman tumbuh menjauhi air disebut hidrotropisme negatif. Misal, gerak pucuk batang tumbuhan yang tumbuh keatas air.

c.       Gerak Nasti
Nasti adalah gerak tumbuhan yang  arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Gerak nasty dipengaruhi oleh rangsangan namun arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datingnya rangsangan. Kata  nasty berasal dari bahasa Yunani, yaitu nastos yang berarti dipaksa mendekat. Oleh karena itu, arah gerak dari bagian tubuh tumbuhan yang melakukan gerak nasty ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri.

B.       Tingkah Laku Hewan
Hewan sebagai komponen biotic dari ekosistem mempunyai karakteristik yang khas. Struktur tubuh yang sangat lentur khususnya pada hewan invertebrate memungkinkan hewan ini memiliki kemampuan mobilitas yang cukup tinggi. Dengan daya mobilitas yang tinggi, hewan tersebut dapat bergerak bebas sesuai dengan kemampuan dan nalurinya, apakah untuk mencari makan, menghindari dari predator, menjauhi keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan, mencari pasangan untuk kawin dan lain sebagainya.
Taksis dapat diartikan sebagai pergerakan suatu organisme sebagai respon terhadap adanya stimulus eksternal yang mengenainya secara langsung. Pergerakan organism ini dapat berlangsung ke arah stimulus (respon positif); berupa respon menjauhi arah stimulus (respon negative) maupun bergerak kea rah tertentu dengan sudut tertentu dari stimulus (Kikkawa, 1971; Gundevia, 1996). Sementara Michael (1985) mengemukakan bahwa taksis merupakan arah dari orientasi-orientasi dan gerakan-gerakan (positif dan negative) sesuai dengan rangsangan-rangsangan alam. Kikkawa (1971) menyebutkan bahwa perubahan orientasi tubuh suatu organism sebagai reaksi terhadap stimulus dan mempeertahankan posisinya sebelum melakukan pergerakan disebut respon taksis.
Dengan demikian bias dikatakan bahwa perilaaku taksis selaalu di dahului oleh suatu bentuk respon taksis dan dilanjutkan dengan suatu pergerakan menuju atau menjauhi atau ke arah tertentu dari stimulus yang diterima oleh suatu organism.Berdasarkan jenis dari stimulus yang diterima oleh suatu organism daapat dibedakan menjadi:
a.         Foto taksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa cahaya.
b.         Kemotaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh stimulus berupa zat kimia.
c.         Aerotakssis adalaah jenis taksis yang disebabkan oleh aadanya stimulus berupa kadar O2 di udara.
d.        Geotaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa gaya gravitasi bumi.
e.         Rhoeotaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa daya tahan
f.          Thermotaaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa panas.
g.         Tigmotaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa sentuhan.
h.         Galvanotaksis adalah jenis taksis yang disebabkan oleh adanya stimulus berupa listrik.
  Sedangkan berdasarkan arahnya (arah respon) taksisdapat  dibedakan menjadi :
a.       Taksis positif apabila respon arahnya mendekati rangsang/stimuli.
b.      Taksis negative apabila respon arahnya menjauhi rangsang/stimuli.

C.       
BAB II
METODELOGI PERCOBAAN

2.1    WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum biologi umum tentang tingkah laku tumbuhan dan hewan  dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 29 Oktober  2014. Pada pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai dan bertempat di Laboratorium Biologi Fakultas MIPA, Universitas Bengkulu.

2.2 ALAT DAN BAHAN

a.       Gelas plastik
b.      Tanah yang kering
c.       Cacing tanah
d.      Kacang hijau
e.       Kotak ukuran 20 x 20 cm2
f.       Gelas petri
g.      Air
h.      Tepung sagu
i.        Kertas karbon
j.        Pisau

2.3 LANGKAH KERJA

A.    Gerak pada Tumbuhan

1.      Fototropisme
a.       Rendam biji kacang hijau kurang lebih 15 biji,
b.      Isi gelas plastik dengan tanah,
c.       Lubangi kotak pada salah satu sisi,
d.      Basahi tanah,
e.       Tanam 6 biji kacang hijau
f.       Simpan gelas tersebut pada kotak dan amati pada hari ke-3, 4 dan 5.

2.      Geotropisme
a.         rendam biji kacang hijau kurang lebih 15 biji,
b.        isi gelas plastic dengan tanah lembab,
c.         tanam 6 biji kacang hijau,
d.        setelah hari ke-2 miringkan gelas tersebut dengan kemiringan ±45 derajat, amati pada hari ke-2,3 dan 4.

3.      Hdyrotropisme
a.       Isi gelas dengan tanah basah pada ½ sisi, kemudian setengah sisinya diisi tanah kering (untuk lebih mudahnya, sementara diberi pembatas kertas).
b.      Tanam biji kacang hijau ± 6 biji pada sekeliling permukaan tanah.
c.       Simpan dan amati setelah hari ke-2, 3 dan 4.

B.     Gerak pada Hewan

a.       Sediakan cawan petri dan kertas karbon, berbentuk ½ lingkaran.
b.      Tutuplah cawan petri dengan kertas karbon hingga ½ bagian menjadi gelap.
c.       Masukkan seekor cacing tanah pada bagian cawan yang terkena cahaya.
d.      Amati bagaimana gerakan cacing tersebut.
e.       Setelah cacing sampai pada bagian/tempat yang gelap, angkatlah cacing tersebut, kemudian taburi bekas /jejak cacing tersebut dengan sagu. Balikkan cawan petri tersebut sehingga tampak adanya tepung yang menempel pada petri (sebagai gambaran/jiplakan jejak gerakan cacing).


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1    HASIL PENGAMATAN
A.    Gerak Pada Tumbuhan
Hari Ke-
Fototropisme
Geotropisme
Hydrotropisme
2
Pada hari kedua pergerakan perkecambahan pada fototropisme mulai terlihat yaitu dengan tumbuhnya kacang dengan batang dan daun berwarna putih serta membengkok ke arah cahaya.

Pada hari kedua kecambah mulai tumbuh, daun mulai nampak berwarna hijau, akarnya belum panjang. Lalu posisi pot dimiringkan.
Pada hari kedua kecambah belum tumbuh
3

Pada hari ketiga batang semakin panjang, dan berwarna putih arah pertumbuhan batang menuju lubang cahaya.

Pada hari ketiga, akar mulai memanjang namun akarnya memanjang menuju kepusat bumi.
Pada hari ketiga kecambah belum tumbuh.
5

Pada hari kelima tanaman semakin panjang dan ada salah satu tanaman yang keluar melalui lubang cahaya yang ada daun tanaman yang keluar berwana hijau sedangkan yang tidak keluar berwarna putih
Pada hari kelima akar tanaman semakin panjang dan mengarah ke pusat bumi

Pada hari kelima kecambah belum tumbuh


B.     Gerak Pada Hewan
Saat cacing dimasukkan pada cawan petri yang 1/2nya di tutupi kertas karbon, cacing bergerak kearah cawan petri yang tertutup karon selama 15 sekon.


3.2 PEMBAHASAN

A.    Gerak Pada Tumuhan
            Pada percobaan fototropisme yang kami lakukan selama lima hari, kami mengetahui bahwa pengaruh sinar matahari pada pergerakan tumbuhan kacang hijau sangatlah berpengaruh karena kacang hijau selalu tumbuh mengarah keluar dari lubang kotak menuju kearah datangnya sinar matahari. Oleh sebab itu, cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia. Bagi manusia dan hewan cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Pada percobaan kedua pergerakan geotropisme yang kami lakukan selama lima hari pada kacang hijau terjadi pergerakan akar yang selalu tumbuh ke arah bawah ketika aqua cup dimiringkan, gerak akar tersebut disebabkan karena adanya rangsangan gaya tarik bumi dan arah akarbergerak menuju arah datangnya rangsangan.
Sedangkan pada percobaan ketiga pergerakan hydrotropisme yang telah kami lakukan selama lima hari tidak terjadi pertumuhan kecamahan. Hal ini disebabkan kecambah kekurangan air untuk tumbuh.
Dari semua percobaan tersebut dapat kita ketahui bahwa banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pada tumbuhan diantaranya yaitu, cahaya matahari, suhu atau temperatur, air, gravitasi bumi dan lain sebagainya.

B.     Gerak Pada Hewan
Pada percobaan gerak pada hewan di dapatkan cacing bergerak pada sisi cawan petri yang tertutupi kertas karon selama 15 detik. Pergerakan tersebut akibat adanya pengaruh cahaya. Karena cacing peka terhadap rangsang cahaya.


BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Pergerakan Tanaman terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau iritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan baik itu mendekati atau menjauhi arah rangsangan.  Pergerakan dipengaruhi oleh faktor rangsangan luar seperti cahaya, sentuhan dan gravitasi bumi serta dalam bagian tumbuhan sendiri seperti pergerakan sitoplasma sel. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh panjang gelombang, durasi, intensitas, dan arah datangnya sinar cahaya.  Secara fisiologis, cahaya mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung bagi tubuh tanaman.  Pengaruhnya pada metabolisme secara langsung melalui fotosintesis, sedangkan pengaruh tidak langsungnya melalui pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang merupakan respon metabolik dan lebih kompleks.

            Cahaya mempengaruhi pergerakan hewan pergerakan hewan yang dipengaruhi cahaya disebut foto taksis.

4.2 SARAN
            Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
            Saat melihat pergerakan pada cacing hendaknya dengan seksama.













DAFTAR PUSTAKA

Adam, Robinsie W. 1992. Adaptasi Tumbuhan. Jakarta: Andi Publisher

Bambang, Tursih.2002.Gerak Tumbuhan. Jakarta: PT Gramedia.

Ronie Damriu, Quriha. 1999. FISIOLOGI TUMBUHANYogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress.

No comments:

Post a Comment